Kiriman WA dari kawan

kasus burung pak Camat


Sebelum berbicara, pikirkan ucapan kita agar apa yang ingin kita sampaikan dipahami dan dipersepsikan sama oleh orang lain.

berikut kisahnya :

Seorang Camat di daerah Jogja punya hobi pelihara burung, jenisnya bermacam-macam.

Suatu pagi, burungnya hilang semua.

Merasa ulah si maling sudah keterlaluan, pak Camat berencana membawa masalah tersebut ke acara pertemuan Warga.

Sekitar 400 warga hadir, ada bapak-bapak dan ibu-ibu.
pak Camat pun memulai acaranya, dan setelah panjang lebar berbicara soal MORAL, ia pun bertanya perihal burung:

"Siapa yang punya burung, berdiri..??"

semua bapak-bapak yang hadir segera berdiri.

pak Camat buru-buru berkata:

"Bukan itu maksud saya, maksud saya adalah siapa yang pernah lihat burung..??

seluruh ibu-ibu pun berdiri...

"Wah gawat" pikir pak Camat.
Dengan muka merah dia berkata:

"Maksud saya siapa yang pernah lihat burung bukan miliknya..??"

Separuh wanita berdiri...

muka pak Camat makin merah merasa serba salah dan makin gugup. Segera ia berkata lagi:

"Maaf sekali lagi, bukan kearah situ pertanyaan saya. Maksud saya itu siapa yang pernah lihat burung saya?"

Segera 5 wanita berdiri...

pak Camat pun langsung lari pontang panting karena dikejar bu Camat dengan senjata tajam....

itulah contoh bahaya salah persepsi dalam komunikasi.


Komentar

Postingan Populer