Jika Pacar atau Suamimu Seorang Tentara Abdi Negara




Seorang Prajurit tetap tersenyum walau jauh dari keluarga, kampung halaman, maupun satuan induknya sendiri demi melaksanakan tugas untuk Bangsa dan Negaranya

Ketika seseorang memilih untuk menginjakan kaki memasuki dunia kemiliteran, maka dia telah menyerahkan sebagian besar hidupnya kepada Negara. Hanya sebagian kecil dari dirinya yang dia tinggalkan untuk keluarga, pacar bahkan untuk dirinya sendiri.

 Waktunya akan lebih banyak dihabiskan untuk tugas daripada untukmu sebagai pacar, istri atau anak-anaknya. Pikiran dan tenaganya akan tercurah kepada mandat dan perintah yang telah diembannya.


Kamu tau? Dia akan lebih sering di kantor daripada di rumahmu sendiri. Itu bukan karena dia menyukai kantornya. Tapi karena perintah tugas dan sumpah "Siap untuk ditempatkan di mana saja". Rumahmu tetaplah tempat yang membayang dipikirannya setiap detik saat dia latihan ataupun di medan oprasi. Karena dunianya adalah tempat yang penuh dengan tekanan.

Jika kamu bukan tenaga Keamanan, maka tidak akan terbayangkan seperti apa rasanya hidup di sana. Jangan heran terkadang dia merenung. Maka ketika dia terlihat dingin dan lelah, peluklah. Peluklah sampai ke dalam lubuk hatinya. Karena kamu mungkin tidak tau bahwa mungkin ada rekan kerja atau letingnya yang meninggal dunia atau Komandannya memarahinya atau menghukumnya.

Karena tugas dan tanggung jawab yang diembannya sangatlah berat. Dengarkan cerita keluh kesahnya dengan sabar. Jangan lupa ceritakan juga harimu kepadanya. Tawarkanlah untuk berdiskusi, karena kamu lebih dia percayai dari siapa pun di dunia ini.

Jika kamu menikahi seorang Tentara, jangan memiliki persepsi yang sama seperti kebanyakan orang, bahwa Tentara pasti kaya secara materi. Sama seperti yang lain dia akan mendaki dari bawah memulainya dari nol. Bahkan jam kerjanya di awal pendakian itu lebih banyak dari profesi lain dengan imbalan yang pas-pasan. Tetaplah di sisinya, sama seperti dia yang selalu berusaha untuk ada di sisimu.

Sebanyak apa pun tugasnya, kamu dan keluarga akan tetap jadi prioritas utamanya. Dia akan menganggap dirinya sendiri sebagai aparat keamanan pribadimu. Dia akan sangat kritis terhadap apa pun mengenai dirimu terkait dengan keamananmu, baik jasmani maupun rohani. Mungkin akan terdengar bawel, tapi itu adalah bentuk perhatiannya.

Seorang Tentara akan sangat perhatian kepada Negaranya, tetapi tidak kepada dirinya sendiri. Maka tidak jarang kamu mendengar ironi tentang seorang Tentara meninggal dunia karena tugas yang dilaksanakannya. Maka jadilah satu-satunya yang memperhatikan dia. Kehadiranmu akan lebih menyenangkan dari apa pun di dunia ini.

Komentar

Postingan Populer